Friday, January 25, 2008

sebuah celotehan pejalan kaki


Jakarta memang kota yang sibuk. Tidak bisa dipungkiri, hampir semua orang berangkat dari rumahnya pagi-pagi sekali, hanya untuk mengejar waktu agar tidak terkena macet. Berjuta-juta orang dari segala penjuru datang ke Jakarta untuk mencari nafkah. Bermacam-macam kendaraan yang digunakan untuk mengangkut mereka datang ke Jakarta, berdesak-desakan di jalan-jalan Jakarta. Pejalan kaki, mungkin minoritas di Jakarta yang metropolis ini, hak nya pun di tindas dan di injak-injak oleh para pengendara-pengendara kendaraan bermotor maupun sepeda. Pada dasarnya pejalan kaki sudah diberikan sebuah fasilitas istimewa buatan pemerintah, jembatan penyeberangan, trotoar, zebra cross, tetapi tertindas tetaplah tertidas. Tidak sedikit para pengendara motor naik ke atas jembatan penyeberangan, trotoar, atau lebih parahnya lagi, tidak sedikit pengendara motor "nyelonong" di zebra cross yang seharusnya tempat pejalan kaki menyeberang ketika lampu lalu lintas menunjuk warna merah. Akibat: tidak sedikit pejalan kaki terluka karena menjalankan hak nya sebagai pejalan kaki, lalu dimana moral manusia sebagai makhluk sosial? ataukah sekarang kita sudah saling menindas?

Gambar diambil dari: http://www.publicartinla.com/other_cities/houston/main_street_pavement.jpg

No comments: